Sabtu, 24 Januari 2009

KARYA TULIS SEKOLAH

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
 Keadaan nyata yang dialami oleh dunia adalah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Harganya cenderung tak terkendali dan menyusahkan banyak negara, termasuk Indonesia yang harus menyesuaikan anggaran belanjanya. Bahkan, saat ini pembakaran BBM diyakini menjadi penyebab utama pemanasan global. Dengan keadaan seperti ini, masyarakat mempunyai pikiran untuk membuat / menciptakan energi alternatif. 
 Belakangan ini, salah satu energi alternatif yang gencar dibincangkan adalah energi nabati (biofuel). Amerika Serikat mengembangkan bahan bakar nabati (BBN) dalam wujud etanol dari jagung, sementara Brasil mengembangkan BBN dari tebu. Inggris juga menemukan energi alternatif dari air. Negara lain juga mengembangkan energi altenatif dari berbagai bahan baku. Setiap pengembangan dan publikasinya yang dilakukan dalam dunia internasional selalu menjadi berita hangat bagi semua kalangan.  
 Dalam penelitian ini, akan dibuat energi alternatif menggunakan bahan baku air. Diharapkan energi energi alternatif tersebut dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi krisis bahan bakar minyak di Indonesia pada khususnya dan dunia pada umumnya. 
B. PEMBATASAN MASALAH
 Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Air digunakan sebagai bahan dasar alat penghemat bahan bakar adalah air destilasi / air aquades. 
2. Alat pengirit bahan bakar menggunakan air diujikan pada kendaraan bermotor (sepeda motor).

C. RUMUSAN MASALAH
 Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apa yang dimaksud pengirit bahan bakar menggunakan air ?
2. Bagaimana cara pembuatan alat penghemat bahan bakar menggunakan air ?
3. Bagaimana cara kerja dari alat penghemat bahan bakar dengan menggunakan air ?
4. Bagaimana keefektivitasan penerapan alat penghemat bahan bakar dengan menggunakan air pada kendaraan dalam kehidupan sehari-hari ?

D. TUJUAN PENELITIAN
 Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tentang 
1. Menghemat bahan bakar dengan menggunakan air .
2. Cara pembuatan dari alat penghemat bahan bakar dengan menggunakan air. 
3. Sistem dan cara kerja dari alat penghemat bahan bakar menggunakan air.
4. Keefektivitasan penerapan penghemat bahan bakar dengan bahan dasar air dalam kehidupan sehari-hari.

E. MANFAAT PENELITIAN  
 Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini:
1. Bagi Siswa
a. Menambah pengetahuan mengenai alat penghemat bahan bakar menggunakan air.
b. Menjadi bahan acuan untuk mengembangkan/ meneliti teknologi penghemat bahan bakar menggunakan air.
1. Bagi Masyarakat
a. Mengurangi tingkat pemborosan penggunaan bahan bakar minyak dalam kehidupan sehari-hari.
b. Menjadi bahan wirausaha masyarakat dengan pembuatan alat penghemat bahan bakar menggunakan air.








BAB II
LANDASAN TEORI
1. Air
Nama sistematis
air
Nama alternatif aqua, dihidrogen monoksida,
hidrogen hidroksida
Rumus molekul
H2O
Massa molar
18.0153 g/mol
Densitas dan fase
0.998 g/cm³ (cariran pada 20 °C)
0.92 g/cm³ (padatan)
Titik lebur
0 °C (273.15 K) (32 ºF)

Titik didih
100 °C (373.15 K) (212 ºF)
Kalor jenis
4184 J/(kg•K) (cairan pada 20 °C)
 Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. 
 Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Jika dikelola dengan baik, air merupakan sumber daya alam yang tidak akan ada habisnya.
Sifat-sifat kimia dan fisika
 Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik. 
 Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif daripada elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen. (http://id.wikipedia.org/air)
2. Elektrolisis air
 Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidroksida (OH-). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.
   
 Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektroda dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen. Elektrolisis merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda dan larutan elektrolit. Pada proses elektrolisis diperlukan dua buah kutub yaitu katoda sebagai kutub negative dan anoda sebagai kutub positif. (http://id.wikipedia.org/elektrolisis)
3. Hidrogen
 Hidrogen adalah partikel yang sangat kecil,menghantam partikel lain,dan memotongnya menjadi partikel lebih kecil menjadi lebih kecil lagi. Sehingga apa yang terjadi adalah hydrogen ini memperkaya campuran bahan yang menjadikan kandungan oktannya (octan rating) meningkat dengan oksigen,dan mampu membakar lebih banyak dan lebih sempurna. (http://rasjaya.blogspot.com)



4. Alat bahan bakar air
a. Tentang Alat Bahan Bakar Air (alat elektroliser)
 Teknologi menghemat bahan bakar menggunakan air ini diawali dengan keberadaan dan perkembangan penggunaan alat bahan bakar air berupa kendaraan berbahan bakar air (watercar) yang telah dirilis sejak tahun 1805 oleh beberapa peneliti dan ilmuwan-ilmuwan. Berikut percobaan yang dilakukan beberapa ilmuwan dalam kaitannya dengan penggunaan air sebagai bahan bakar.
 Isaac de Rivaz , seorang ilmuwan asal Swiss. Ketika ia melakukan penelitiannya minyak bumi belum ditemukan sebagai bahan bakar. Ia merancang dan membuat sendiri mesin pembakaran dalam, yang merupakan pertama kalinya ilmuwan pertama yang mengunakan gas hidrogen untuk menjalankan mobil dengan cara mengelektrolisis air.
 Yull Brown, ia seorang peneliti dari Australia. Ia berhasil menjalankan kendaraannya yang menggunakan air sebagai bahan bakar. Dalam kendaraannya sama seperti yang dilakukan Isaac de Rivaz, yaitu dengan mengelektrolisis air. Gas yang dihasilkan dari proses elektrolisis tersebut dinamakannya brown gas. 
 Stanley Meyer, berasal dari Ohio, Amerika Serikat. Penelitiannya berhasil mendesain dan menjalankan mobilnya tanpa menggunakan bahan bakar minyak, melainkan dengan berbahan bajar hidrogen yang berasal dari air. Stanley Meyer adalah penemu teknologi bahan bakar air yang paling sempurna yang dapat berhasil diaplikasikan pada kendaraan. 
 Lewat penemuan dan percobaan yang dilakukan tersebut, menjadi dasar acuan teknologi mengirit bahan bakar menggunakan air, yaitu dengan proses elektrolisis air yang menghasilkan gas hidrogen hidrogen oksida(HHO) atau gas brown (berasal dari nama penemunya Yull Brown) yang dapat menghemat konsumsi bahan bakar pada kendaraan bermotor.
 Jelang tahun 2006 ke tahun 2007, teknologi ini mulai berkembang pesat. Pada tahun 2008 teknologi ini makin banyak mendapat perhatian yang cukup besar dari beberapa negara seperti India, Jerman, Afrika Selatan, Kanada, Cina, dan Indonesia, khususnya negara yang pencinta hemat bahan bakar. Di Indonesia cukup banyak pula beberapa peneliti yang melakukan eksperimen dengan teknologi ini. Seperti Voll Johanes Bosco di Palu, Ir. FX Agus Unggul Santoso, dosen Sanata Dharma, Joko Suprapto di Jawa Timur, dan beberapa peneliti dan kaum awam yang sudah mulai menerapkan dan meneliti teknologi penghemat bahan bakar ini.( Sudirman , Urip . 2008 : 4 -6 )
b. Manfaat dan Keuntungan Alat
 Berkembangnya dan makin banyaknya penggunaan alat penghemat bahan bakar menggunakan air ini akan menolong kekhawatiran kita akan makin mahalnya harga bahan bakar minyak sekarang ini, dan kelangkaannya pula. Karena banyak manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan alat ini. Salah satunya juga menguntungkan terhadap kebersihan lingkungan. Selengkapnya akan dibahas lebih lanjut lagi di bawah ini beberapa manfaat dan keuntungan dari pemakaian alat pengirit bahan bakar ini pada kendaraan.
1. Menghemat penggunaan bahan bakar pada kendaraan
 Dengan penggunaan alat ini pada kendaraan bermotor makin menambah efisiensi bahan bakar yang digunakan. Karena gas brown yang dihasilkan dari alat ini, pada saat bercampur dengan bahan bakar (bensin) dalam mesin di ruang bakar, gas tersebut dapat menaikan tingkat bilangan oktan pada bahan bakar. Akibat nya bahan bakar yang di gunakan menjadi makin optimal dan efisien digunakan. Karena makin tinggi nilai tingkat oktan suatu bahan bakar pembakaran yang terjadi makin sempurna.
2. Meningkatkan tenaga kendaraan
 Penggunaan alat ini pada kendaraan dapat meningkatkan power/tenaga mesin kendaraan, kuat untuk jalan menanjak walaupun menggunakan gigi tinggi. Hal ini bisa terjadi ada kaitan nya dengan penambahan gas brown/ HHO hasil alat pengirit bahan bakar itu, yang menyebabkan pembakaran pada mesin makin sempurna. Akibat makin sempurnanya pembakaran, kinerja mesin juga makin meningkat dari biasanya.

3. Dapat merawat mesin menjadi lebih awet
 Keuntungan lain yaitu, dengan penggunaan alat ini pada kendaraan mesin kendaraan pun bisa makin menjadi awet. Hal ini karena gas brown hasil alat penghemat bahan bakar tersebut meningkatkan pembakaran menjadi makin sempurna membuat bahan bakar yang digunakan pada mesin dibakar habis dan sempurna untuk menggerakkan mesin. Sehingga berdampak dapat mengurangi sisa-sias karbon akibat pembakaran pada kendaraan dan dapat memperlambat kehausan komponen mesin serta kerusakan yang terjadi dalam mesin. Gas brown ini juga dapat pula membersihkan karbon deposit yang ada dalam ruang pembakaran mesin, dan membuat suhu mesin terjaga stabil dan lebih dingin.
4. Membuat suara mesin menjadi halus 
 Suara mesin makin halus karena penggunaan alat ini yang dapat menghasilkan gas HHO, yang mengoptimalkan kerja mesin. Dan melindungi mesin dari kotoran karbon sisa pembakaran, menyebabkan suara kerja mesin yang jadi lebih halus.
5. Mengurangi polusi dari mesin kendaraan
 Pembakaran yang sempurna terjadi dengan penggunaan alat ini di kendaraan. Hasilnya membuat dalam komponen-komponen dalam mesin menjadi lebih bersih, dan mengurangi kandungan karbon dalam mesin, juga kandungan karbon pada gas hasil pembakaran mesin pada kendaraan. Gas CO yang dihasilkan dan dikeluarkan di knalpot kendaraan, kandungan karbon yang beracun buat lingkungan menjadi makin berkurang, dan terganti dengan beberapa gas hidrogen hidrogen oksida yang merupakan hasil dari alat pengirit bahan bakar ini. (Hidayatullah, Peompida dan F.Mustari . 2008 : 45- 46)
c. Proses Dalam Alat Bahan Bakar Air
 Proses yang terjadi dalam alat penghemat bahan bakar ini yaitu proses penguraian unsur-unsur pembentuk air, yang disebut proses elektrolisis air. Proses ini berlangsung agar air dapat digunakan sebagai campuran bahan bakar. Dengan menggunakan arus listrik, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua electron. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 
2H+ + 2e- H2
dan ion hidroksida (OH-). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. 
2O2- O2 + 2e-
Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut:
 
 Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan oleh reaksi tersebut membentuk berupa gelembung-gelmbung yang mengumpul di sekitar elektroda. Elektrolisis ini merupakan proses kimia yang mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Komponen yan terpenting dari proses elektrolisis ini adalah elektroda (katoda dan anoda) dan larutan elektrolit. 
 Proses ini terjadi dan berlangsung dalam alat pengirit bahan bakar menggunakan air yang disebut dengan elektroliser. Di dalam elektroliser, air (H2O) dipecah menjadi gas HHO atau sering disebut sebagai brown gas. Elektroliser menghasilkan hidrogen dengan cara mengalirkan arus listrik pada media air yang mengandung larutan elektrolit. Medan magnet akan mengubah struktur atom Hidrogen dan Oksigen pada air dari bentuk diatomic menjadi monoatomik. Selain itu, ikatan neutron yang mengikat partikel H dan O akan terlepas, sehingga partikel H akan tertarik ke kutub positif dan partikel O akan tertarik ke kutub negatif. 

 Hasil proses tersebut nampak berupa gelembung-gelembung yang terlihat dalam tabung elektroliser. Gelembung tersebut akan terus bertambah dan naik ke permukaan air. Saat gelembung gas hidrogen dan oksigen terlepas dari permukaan air, partikel gas tersebut akan berikatan kembali ruang udara sebagai brown gas atau gas HHO. Brown gas merupakan bahan bakar yang kuat, bersih, dan mengurangi emisi gas buang, yang merupakan inti dari teknologi yang dapat mengirit penggunaan bahan bakar menggunakan air ini. 
( Sudirman , Urip . 2008: 7- 8) 

d. Komponen-Komponen Alat Bahan Bakar Air
 Komponen penting yang menunjang proses elektrolisis dalam alat pengirit bahan bakar menggunakan air untuk menghasilkan gas brown adalah tabung elektroliser, elektroda (katoda dan anoda), larutan elektrolit, dan water trap (vaporiser).
a. Tabung Elektroliser
 Tabung elektroliser merupakan tempat penampungan larutan elektrolit, sekaligus tempat berlangsungnya proses elektrolisis untuk menghasilkan gas brown. Di dalam tabung ini terdapat dudukan elektroda yang akan diberi arus listrik. Tabung elektroliser yang digunakan terbuat dari kaca atau plastik yang tahan panas. Sebab, proses elektrolisis yang menghasikan gas brown akan memproduksi sejumlah panas juga. Tabung elektroliser haruslah kuat dan kokoh pula, karena dalam prosesnya nanti adanya isapan yang kuat dari mesin dan dapat menyebabkan terjadinya perubahan bentuk tabung elektroliser yang digunakan.
b. Elektroda 
Gas brown yang dihasilkan dalam proses elektrolisis terjadi akibat adanya arus listrik yang melewati elektroda dan akan menguraikan unsur-unsur air. Elektroda terdiri dari dua kutub, yaitu katoda(-) dan anoda(+) yang dimasukkan ke dalam larutan elektrolit. Jika elektroda tersebut diberi arus listrik, akan muncul gelembung-gelembung kecil berwarna putih (gas HHO). Elektroda yang di gunakan pada proses elektrolisis terbuat dari bahan stainless steel yang tahan terhadap karat. Elektroda dibuat saling berdekatan namun tidak bersentuhan. Gunakan bahan yang bersifat isolator untuk saling menghubungkan kedua elektroda agar tidak terjadi hubungan arus pendek atau korsleting.
c. Elektrolit
 Elektrolit digunakan untuk menghasilkan gas brown pada proses elektrolisis. Elektrolit terdiri atas air murni atau air destilasi dan katalisator. Katalisator akan larut di dalam air murni dan menyatu membentuk larutan elektrolit. Katalis yang digunakan pada proses elektrolisis menggunakan sodium bikarbonat atau kalium hidroksida (KOH) atau soda kue.
d. Water Trap (Vaporiser)
 Water trap atau vaporiser ini digunakan untuk meningkatkan kinerja alat elektrolisa. Alat ini menampung gas brown yang dihasilkan sebelum masuk mesin agar tidak terlalu banyak air yang masih dikandung dalam gas brown hasil alat elektrolisa tersebut. 
( Sudirman , Urip . 2008 : 9- 12 )



















BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

1. Studi Pustaka
 Metode pertama yang dipakai penulis yaitu studi pustaka. Penulis mengumpulkan sumber-sumber berupa buku, dan media elektronik terutama internet, yang dapat digunakan untuk menyusun karya tulis ini.
2. Percobaan 
 Metode kedua yang dipakai penulis yaitu percobaan. Penulis melakukan percobaan dengan membuat sebuah alat penghemat bahan bakar dengan bahan dasar air, yang kemudian diaplikasikan pada kendaraan bermotor (sepeda motor).  
 Dalam percobaan yang dilakukan akan dibuat alat penghemat bahan bakar berupa seperangkat alat elektroliser. Jadi yang disiapkan dan dibuat komponen-komponen alat elektrolisis/ elektroliser yang merupakan alat pengirit bahan bakar air ini. Yang dibuat seperti tabung elektroliser, elektroda, larutan elektrolit, dan vaporizer yang sudah dijelaskan. Adapun pembuatannya digunakan alat dan bahan seperti berikut:
ALAT 
• Tang jepit 
• Kunci pas (atau kunci Ring) ukuran, 10 mm
• Bor listrik dan gergaji kecil
• Kertas gosok yang tipis (ampelas)
• Lem power glue 
BAHAN
• 1 Botol atau toples 
• Kawat steenless steel
• 2 mur ukuran 6 mm
• 2 baut ukuran 10 mm
• 2 ring plat ukuran 6 mm
• 2 ring per ukuran 6 mm
• 2 wingnut ukuran 6 mm
• bubler coupling
• 2 elbow fitting
• 1 check valve
• 100 cm clear vinyl vacum slang ukuran 6 mm
• 1 set kabel ties
• Dioda 10-20A

BAHAN TAMBAHAN

• 1 kabel merah 105 cm
• 1 vacum tee universal
• 1 kabel hitam 105 cm
• 500 gr soda kue (Sodium Bikarbonat), KOH

 Percobaan dilakukan dengan awal membuat alat elektroliser berdasarkan langkah atau tahapan sebagai berikut:
















 Kemudian percobaan dilanjutkan dengan mengaplikasikan alat elektroliser itu ke sepeda motor. Dengan tahapan pemasangan sebagai berikut:





















 Dari percobaan tersebut kemudian penulis mencatat data kondisi motor setelah dipasang alat pengirit bahan bakar .
Penulis membandingkan pengaruh penggunaan bahan bakar sebelum menggunakan alat pengirit bahan bakar dan saat menggunakan alat pengirit bahan bakar dengan bahan dasar air. 
Penulis juga melalui penelitiannya yang dilakukan mencoba membuktikan manfaat dan keuntungan dari pengaplikasian alat pengirit bahan bakar menggunakan air dalam kehidupan sehari-hari.
 Dari data penelitian yang ada menjadi hasil penelitian yang digunakan untuk menyusun karya tulis. 












BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PERCOBAAN
Tabel 1. Hasil Sebelum dan Sesudah Uji Coba Pemakaian Bahan Bakar
Kendaraan Standar pemakaian bahan bakar Sesudah uji coba menggunakan pengirit % tase peningkatan efisiensi
Honda Revo 100cc, thn 2008 1 : 32
(1 liter untuk 32 km) 1 : 36
(1 liter untuk 36km) 12,5 %
(hemat 4km)
   
Gambar 1 . Posisi Odometer Sebelum Uji Coba
 
Gambar 2 . Posisi Odometer Setelah Uji Coba
- Pada gambar 1 posisi odometer saat tangki penuh (diisi 2 liter) 3179.
- Pada gambar 2 posisi odometer saat setelah motor selesai dijalankan dan diujicoba 3215.
- Jarak tempuh yang dilalui sejauh kurang lebih 36 km, dengan perkiraan telah menghabiskan kurang lebih 1 liter.
- Bisa diketahui kira- kira pemakaian bahan bakar pada motor adalah 1 liter untuk 36 km (efisiensi sekitar 12,5 %)
 Selain data berdasarkan penghematan penggunaan bahan bakar yang dirasakan pada kendaraan juga ada data pengamatan mengenai kondisi motor saat pemakaian alat pengirit bahan bakar air ini, antara lain :
- Kondisi mesin terasa lebih halus dari sebelumnya, terasa dari perubahan suara mesin yang terdengar lebih halus. 
- Dari pengamatan kondisi asap sisa pembakaran dari knalpot, tidak begitu banyak ada perubahan terlihat hampir tidak ada perubahan, karena dari kondisi normal motor yang digunakan asap yang dikeluarkan tidak begitu pekat, dan terlihat bersih (tidak berwarna hitam)
- Kondisi tenaga mesin saat pemakaian terasa lebih bertenaga. Saat motor dijalankan terasa powernya seperti bertambah, terasa saat motor dicoba melaju di tanjakan dengan gigi tinggi motor masih terasa baik dan makin bertenaga.
- Kondisi sistem kelistrikan pada motor (lampu-lampu, stater listrik, klakson, dll) agak sedikit terganggu. Klakson motor menjadi sedikit soak, dan stater listrik menjadi tidak lancar, kadang tidak bisa digunakan. Namun kondisi lampu utama, sen, dan rem masih baik tidak ada gangguan.
B. PEMBAHASAN 
1. Pembuatan alat
a. Pembuatan Tabung Elektroliser
 Untuk membuat tabung elektroliser untuk alat penghemat bahan bakar menggunakan air, dapat digunakan bahan yang cukup sederhana. Tabung yang dibutuhkan bisa dari botol bekas kemasan kopi, tabung bekas air minum, pipa air yang tebal, dan lain-lain. Yang penting terbuat dari bahan yang tahan panas, tebal seperti dari bahan kaca, atau pipa yang tebal. 
 Tabung haruslah tebal dan tahan panas, dikarenakan pada saat proses elektrolisis berlangsung pada alat tersebut lama kelamaan akan menjadi panas ,pengaruh dari arus listrik yang dialirkan lewat elektroda ke air. Akibat panas itu apabila tabung tidak tahan panas dan tidak tebal, bisa menyebabkan tabung meleleh. Selain itu akibat dari isapan mesin juga dapat menyebabkan tabung atau botol menjadi kempes atau penyok, maka tabung yang dipakai untuk membuat alat ini haruslah tebal dan tahan panas. Maka disarankan tabung yang di gunakan untuk membuat alat ini baiknya terbuat dari bahan kaca atau bisa dari pipa yang tebal. 
 
Gambar 3 . Contoh Tabung Elektroliser
Setelah tabung tersedia, kemudian lubangi tutup tabung sesuai seperti gambar berikut:
 
Gambar 4 . Pembuatan Lubang Pada Tutup Botol
Buatlah lubang pada tutup tabung dengan menggunakan bor listrik sebanyak 4 lubang dengan ukuran yang pas, dan jangan sampai longgar. 4 lubang tersebut untuk pemasangan mur untuk elektroda (katoda&anoda) sebagai jalur arus listrik, check valve sebagai katup pengaman dan masuknya udara ke alat, elbow sebagai jalan keluarnya gas HHO hasil proses elektrolisis pada alat. Membuat lubang untuk mur baut elektroda dibuat sejajar. Dan untuk elbow dan check valve bisa dibuat lubang di dekat-dekat tepinya.
 Bersihkan lubang-lubang tersebut menggunakan amplas halus, agar perekat lem dapat kuat berfungsinya. Kemudian pasang check valve, elbow, dan mur baut sesuai dengan lubang yang telah dibuat,seperti pada gambar berikut:
 
Gambar 5 . Posisi Pemasangan Komponen-Komponen Pada Botol

Pemasangan check valve dan elbow bisa langsung dikuatkan menggunakan lem power glue. Tempatkan posisinya sesuai pada gambar. Untuk pemasangan check valve yang bertuliskan IN-OUT, posisikan check valve dimana IN berada di atas dan OUT di bawah, sesuai tanda panah yang ada. Untuk pemasangan mur baut dan wingnut nya di buat tidak kuat-kuat dulu, karena nantinya akan disambungkan dengan elektroda terlebih dahulu.
b. Pembuatan Elektrode
 Pembuatan electrode yang dipasang untuk merangkai alat pengirit bahan bakar menggunakan air ini, dapat menggunakan macam-macam benda pula, yang penting terbuat dari bahan stenless steel agar tidak berkarat. Bisa digunakan pipa stainless steel, kawat stenless steel, sendok garpu, mistar dan bahan-bahan yang terbuat dari stenless steel lain. Selain bahan tersebut untuk membuat sebuah elektroda juga diperlukan suatu bahan yang bersifat isolator, untuk merangkai anoda & katoda. Karena pada elektroda anoda dan katoda dirangkai berdekatan namun tidak saling bersentuhan, maka di perlukan semacam isolator untuk memisahkannya. Bahan yang digunakan bisa seperti mika/ plexygass, karet, dan lainya yang bersifat isolator. 
 Menggunakan pipa dari stenless steel sebagai elektrodanya. Pertama memotong pipa stenless steel menjadi 3 bagian dengan 3 ukuran yang berbeda, yang nantinya dipakai untuk sebagai katode dan anode,panjangnya sekitar 10 cm, seperti pada gambar berikut.
 
Gambar 6 . Bahan Pembuatan Elektrode Menggunakan Pipa Stenless Steel
Pipa stenless tersebut disusun dengan disambungkan kawat tebal untuk dipasang pada tutup botol nantinya. Sambungannya agar kuat sebaiknya dilas. Digunakan plat plastik tebal dan karet kecil sebagai isolatornya. 
Kemudian ketiga pipa disusun menumpuk ( tidak saling bersentuhan) hingga terlihat berlapis-lapis. Seperti pada gambar 7 berikut ini:
   
 Gambar 7.1 Gambar 7.2 Gambar 7.3 Gambar 7.4
Keterangan Gambar : 7. 1. Memasang Pipa Stenless Yang Besar dan Sedang  
7.2. Susunan Pemasangan Pipa Besar dan Sedang 
7.3. Pemasangan Pipa Yang Kecil
7.4. Bentuk Elektroda Dari Pipa Stenless Steel
 Pembuatan elektroda selain menggunakan pipa stenless steel juga bisa dalam bentuk lain, seperti berbentuk kumparan kawat, susunan lempengan mistar dll. 
c. Pembuatan vaporizer (penyaring air)
 Seperti yang sudah dijelaskan, pembuatan vaporizer ini berfungsi agar gas HHO yang dihasilkan sebelum masuk ke mesin harus disaring dahulu agar tidak banyak kandungan air yang di bawanya ke mesin. Pembuatannya menggunakan botol yang lebih kecil ukurannya dari tabung elektroliser. Bisa menggunakan botol-botol bekas atau pipa kecil. 
 Setelah botol tersedia kemudian lubangi tutup botolnya menggunakan bor, atau semacamnya. Buatlah 2 lubang pada tutupnya. Lubang yang pertama dipasang elbow yang merupakan jalan masuknya gas HHO dari tabung elektroliser, dan satu lagi dipasang bubbler yang merupakan jalan keluarnya gas HHO menuju ke mesin (intake manifold). Pada elbow bagian bawah dipasang selang sampai dasar botol, sehingga persis sperti gambar berikut:
 
Gambar 8 . Bentuk Dan Susunan Komponen Tabung Vaporiser
2. Pengaplikasian pada motor
 Dalam proses pemasangan atau pengaplikasian pada kendaraan ada beberapa hal yang terlebih harus diperhatikan, yaitu:
a. Pemasangan disarankan dilakukan di tempat yang terbuka (di luar ruangan). Hal ini perlu agar lebih leluasa saat proses pemasangan dan jika diluar dapat mudah diantisitipasi apabila terjadi masalah.
b. Jangan bekerja melakukan pemasangan sambil merokok.
c. Saat pemasangan pastikan mesin kendaraan dalam keadaan normal, dan saat tidak panas. 
Setelah diketahui mengenai hal tersebut, cara pemasangan alat pengirit bahan bakar menggunakan air pada kendaraan (sepeda motor) secara praktis dijelaskan melalui skema berikut:
 
Gambar 9 . Skema Pemasangan Alat Pada Kendaraan
 Dari skema tersebut secara singkat dijelaskan pemasangan alat pengirit pada kendaraan bermotor. Pemasangan alat pada mobil menggunakan arus dari aki mobil, dan pemasangan pada sepeda motor menggunakan arus listrik dari spull jalan (ac) yang bisa diambil lewat kabel lampu utama. Pada sepeda motor pemasangan alat ini mengambil arus listrik dari spull jalan yang sebelumnya disearahkan terlebih dahulu mnggunakan diode 10-20A (4 kaki) yang saling dihubungkan dengan kabel. Berikut ini gambar dari spull jalan( platina) pada motor
 
Gambar 10 . Spull Motor Untuk Sumber Arus Listrik Alat 

 Pemasangan pada sepeda motor tidak langsung mengambil arus listrik pada aki. Hal tersebut Karena jika langsung tersambung dari aki, alat akan berjalan terus menerus, tidak seperti jika tersambung pada lampu utama, apabila mesin motor belum menyala maka alat pun belum bekerja sehingga keraja alatnya lebih teratur. 
 Kemudian masuknya gas HHO hasil alat pengirit bahan bakar tersebut ke dalam mesin, dihubungkan menggunakan selang, menuju ke intake manifold. Intake manifold adalah ruang pembakaran mesin pada kendaraan bermotor. Selang dari alat yang telah dipasang pada sambungan pipa antara karburator dengan mesin, yang disebut kepala angsa. Biasanya pipa tersebut yang terbuat dari logam, beberapa kendaraan motor dengan merek tertentu untuk membuat jalur masuknya gas ke mesin, butuh dilubangi terlebih dahulu, dan dipasang alat pneumatic tub, yang bisa disambungkan dengan selang.

Sistem Kelistrikan 
 Pada pemasang alat pengirit bahan bakar ini di kendaraan (sepeda motor) diambil arus listrik dari spull jalan (lampu utama), yang nama lainnya keeprok atau platina. Perlu juga memasang diode sebagai penyearah arus, biasanya digunakan diode 4 kaki yang terdiri dari positif dan negatif. Kabel yang digunakan pada spull motor adalah kabel yang berwarna kuning di kupas sedikit. Kemudian disambung kabel yang disambungkan ke dioda kaki yang ada tanda positifnya. Dan terus disambung lagi dengan kabel yang menuju dari diode langsung ke alat. 
 Kaki diode yang negatif dipasang pula kabel yang kemudian disambungkan di body motor, pemasangannya terserah bisa dimana saja pada motor, hanya sebagai kutub negatif saja. Dari kabel tersebut yang telah dipasang di body motor, kemudian disambungkan kembali langsung ke elektroda alat yang satunya lagi.
 Setelah terpasang dicoba terlebih dahulu kerja sistem kelistrikannya, apakah dapat berjalan dengan baik alatnya, dengan menyalakan mesin motor terlebih dahulu. Agar lebih jelasnya dapat diperhatikan lewat gambar berikut:
 
Gambar 11 . Pemasangan Diode Pada Motor
Pada gambar arah panah yang menunjukkan menyambung ke alat, maksudnya menyambung kabel dari diode ke elektroda alat elektroliser yang terdiri dari katoda dan anoda.

Sistem sambungan selang masuknya gas ke mesin motor
 Masuknya gas hasil alat elektroliser ke mesin, perlu dibuat semacam jalan, bisa disambung dengan selang penghubung. Selang yang berasal dari bubbler pada alat elektroliser, dipasang di pipa leher angsa karburator (pipa logam yang menyambungkan karburator dan mesin menggunakan pneumatic tube seperti pada gambar.
 
Gambar 12 . Pemasangan Pneumatic Tube Pada Sambungan Karburator dan Mesin  

Sebelumnya dibuat terlebih dahulu drat (lubang dengan ulir) pada karburator agar dapat di pasang pneumatic tub yang menyambungkan selang dengan mesin.
 Setelah semua sambungan telah dipasang, baik sistem arus listriknya, juga jalan masuknya gas dari alat elektroliser ke mesin. Selanjutnya dipasang alat pada kendaraan dengan posisi yang pas di motor, digunakan kabel ties untuk mengikat agar lebih kuat. Untuk mencoba kerja alat ini motor dijalankan. Kemudian setelan angin dan gas pada karburator perlu distel ulang lagi. Penyetelan karburator ini berpengaruh pada pengiritan bahan bakar yang dapat diperoleh. Untuk mendapat pengiritan yang besar, setelan gas dibuat rendah dan kecil, kemudian setelan angin di besarkan cukup banyak. Terakhir mencoba jalankan motor yang telah dipasang pengirit bahan bakar tersebut.









BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah :
1. Pembuatan alat penghemat bahan bakar air ini tidak terlalu rumit dan bahannya cukup mudah juga diperoleh. 
2. Pengaplikasian alat bahan bakar air pada kendaraan memberi cukup banyak manfaat, yaitu menghemat sekitar 12% lebih penggunaan bahan bakar pada motor. 
B. SARAN
 Setelah mengetahui tentang alat bahan bakar air, dan segala manfaatnya, sebaiknya pembuatan dan pengaplikasian alat pengirit bahan bakar menggunakan air ini lebih banyak dipublikasikan agar masyarakat bisa menggunakan dan merasakan manfaatnya, mengingat penggunaan alat ini masih belum banyak yang mengetahui.



DAFTAR PUSTAKA

Hidayatullah, Poempida dan F.Mustari . 2008 . Rahasia Bahan Bakar Air . Jakarta :Ufuk Publishing House
Sudirman, Urip . 2008 . Hemat BBM Dengan Air (Panduan Membuat Alat Penghemat BBM) . Jakarta : Kawan Pustaka
http://id.wikipedia.org/air/
http://id.wikipedia.org/elektrolisis/
 http://rasjaya.blogspot.com/
 http://my.opera.com/suryagunawan/blog/